OASE: Apakah Anda sudah berdzikir hari ini?


Keutamaan Berdzikir

Allah Ta’ala berfirman:
“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan peng-ampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku)”. (Al-Baqarah, 2:152).
“Hai, orang-orang yang beriman, berdzikirlah yang banyak kepada Alloh (dengan menyebut namaNya)”. (Al-Ahzaab, 33:42).
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung”. (Al-Ahzaab, 33:35).
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaanNya), serta tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu terma-suk orang-orang yang lalai”. (Al-A’raaf, 7:205).

Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 11/208).
“Maukah kamu, aku tunjukkan perbu-atanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam)!” Beliau bersabda: “Dzi-kir kepada Alloh YangMaha Tinggi” (HR. At-Tirmidzi 5/459, Ibnu Majah 2/1245. Lihat pula Shahih Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/316)

Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat) bila dia ingat Aku. Jika dia meng-ingatKu dalam dirinya, Aku mengingat-nya dalâm diriKu. Jika dia menyebut namaKu dalâm suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalâm perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepa-daKu dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat” (HR. Al-Bukhari 8/171 dan Muslim 4/2061. Lafazh hadits ini riwayat Al-Bukhari).

Dari Abdullah bin Busr Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Bahwa ada seorang lelaki berkata: “Wahai, Rasulullah! Sesungguhnya syari’at Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu, beritahulah aku sesuatu buat pegangan”. Beliau bersabda: “Tidak hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu meng-ucapkannya).” (HR. At-Tirmidzi 5/458, Ibnu Majah 2/1246, lihat pula dalam Shahih At-Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/317)

Rasul Shallâllahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur`ân, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedang satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif lam mim, satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu hurufdan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi 5/175. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 3/9 dan Shahih Jaami’ush Shaghiir 5/340)

Dari Uqbah bin Amir Radhiyallâhu ‘anhu, dia berkata:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam keluar, sedang kami di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda: “Siapakah di antara kamu yang senang berangkat pagi pada tiap hari ke Buthhan atau Al-Aqiq, lalu kembali dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa atau memutus sanak?” Kami (yang hadir) berkata: “Ya kami senang, wahai Rasulullah!” Lalu beliau bersabda: “Apakah seseorang di antara kamu tidak berangkat pagi ke masjid, lalu memahami atau membacadua ayat Al-Qur`an, hal itu lebih baik baginya dari-pada dua unta. Dan (bila memahami atau membaca) tiga (ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila memahami atau mengajar) empat ayat akan lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta), dan demikian dari seluruh bilangan unta.” (HR. Muslim 1/553)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Alloh di dalamnya, pastilah dia mendapatkan hukuman dari Alloh dan barangsiapa yang berbaring dalâm suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada Alloh, pastilah mendapatkan hukuman dari Allôh.” (HR. Abu Dawud 4/264; Shahihul Jaami’ 5/342)
“Apabila suatu kaum duduk di majelis, lantas tidak berdzikirkepada Alloh dan tidak membaca shalawat kepada Nabinya, pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka, maka jika Alloh menghendaki bisa menyiksa mereka dan jika menghendaki mengampuni mereka.” (Shahih At-Tirmidzi 3/140)
“Setiap kaum yang berdiri dari suatu majelis, yang mereka tidak berdzikir ke-pada Allôh di dalamnya, maka mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan mereka (di hari Kiamat).” (HR. Abu Dawud 4/264, Ahmad 2/389 dan Shahihul Jami’ 5/176)

Posting Komentar