Electrochemical Determination of Piroxicam on the Surface of Pyrolytic Graphite Electrode Modified with a Film of Carbon Nanoparticle-chitosan

Determinasi Elektrokimia Piroksikam di Permukaan Grafit Elektroda Pirolitik Dimodifikasi dengan Film Karbon nanopartikel-kitosan

Tujuan:
Untuk mengetahui sensitifitas Elektroda Pirolitik yang dimodifikasi dengan Film Karbon nanopartikel-kitosan terhadap analisis peroksikam.


Alat dan Bahan:
Alat:
  • Voltametri dengan Metrohm Computrace Voltametri Analyzer Model 757 VA
  • Elaktroda kerja: sebuah elektroda dimodifikasi PGE
  • Elektroda referens: Ag/AgCl
  • Elektroda counter: kawat Pt
  • pH/mV/Ion meter digital model CyberScan 2500
Bahan:
  • Kitosan 0,05% (CS)
  • Karbon nanopartikel
  • Larutan (Aldrich, dilarutkan dalam larutan 5% asam asetat)
  • Karbon nano-partikel (diameter 8 nm dengan permukaan phenylsulfonate)
  • Piroksikam (PC)
  • Air suling yang sudah diionisasi
  • Plasma beku segar
  • Metanol/larutan buffer
  • Asetat 0,1 M
  • Fosfat 0,1 M

Skema Kerja:
  • Pembuatan PEG (Pyrolytic Graphite Electrode)-> elektroda diubah menjadi CS-CNP-PGE (Grafit Elektroda Pirolitik Dimodifikasi dengan Film Karbon nanopartikel-kitosan)
  • Disonikasi di air suling selama 5 menit.
  • Dicuci dengan air-doubledistilled.
  • Kemudian disiapkan 16 mg CNP (Carbon Nanoparticles) dan 1,3 mg CS (Chitosan) dilarutkan dalam 10 ml air destilasi.
  • Di ultrasonikasi selama 20 menit.
  • Terbentuklah suspensi yang homogen dan stabil.
  • Permukaan PGE dilapisi 6 uL suspensi film CS-CNP (voltameri dalam kondisi optimum).
  • Elektroda dikeringkan pada suhu kamar dan dibilas dengan air suling sebelum digunakan.
  • Untuk persiapan elektroda yang sudah dimodifikasi diletakkan pada suhu kamar dan kondisi yang kering ketika akan digunakan untuk determinasi.
  • Penggambar AFM memprediksi ketebalan sekitar 0,1 pM untuk film CNP-CS pada permukaan PGE.

Hasil:
Sifat elektrokimia PC (Peroksikam)
Kurva Siklik Voltametri (CV) pada PC (0,5 mM) hanya dilapisi PGE dan CNP-CS-PGE dalam 0,1 M larutan dapar fosfat pH 6,0. Relatifitas, puncak oksidasi PC di CNP-CSPGE muncul pada potensial yang lebih rendah (513 mVagainst 540 mV). Selain itu, puncak anoda pada elektrode yang dimodifikasi meningkat cukup dengan faktor 2,5. Hasil ini dikaitkan dengan sifat-sifat kimia-fisika yang unik dari komposis CNP, yaitu kombinasi semi-infinite planar dan difusi lapisan tipis (dalam lapisan tipis yang dimodifikasi) yang berefek meningkatkan luas permukaan aktif. Studi dalam rentang potensial, tidak ditemukan adanya puncak katoda, yang menunjukkan reaksi transfer yang ireversibel dalam sistem ini. Sifat ini sesuai dengan laporan penelitian sebelumnya untuk oksidasi.
Berdasarkan sifat adsorpsi PC di CNP-CSPGE, akumulasi waktu circuit terbuka menunjukkan signifikan berpengaruh terhadap arus oksidasi PC. Dengan meningkatkan waktu untuk 100 s, saat puncak meningkat dan kemudian berubah perlahan-lahan. Dengan mempertimbangkan ketidak stabilan PC dalam larutan air yang waktunya lebih lama, waktu akumulasi maksimum 120 s pada kondisi sirkuit terbuka dipilih untuk semua percobaan.
PC 0,5 mM dalam larutan buffer pH 6,0 pada modifikasi elektroda yang berbeda potensialnya rata-rata antara 25-300 mVs−1. Hubungan linear antara log (Ip, a) dan log (υ) dihasilkan dengan kemiringan 0,59. Pengamatan sifat linier antara puncak anoda dan tingkat scan menunjukkan adanya proses pengendalian absorbsi untuk PC pada permukaan elektroda modifikasi.
Optimasi jumlah pengubah pada permukaan elektroda memiliki peran utama di voltametri untuk respon oksidasi PC. Berbagai volume suspensi dituangkan pada permukaan elektroda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa oksidasi puncak 0,5 mM PC meningkat dengan cepat ketika volume suspensi CNP-CS dituangkan pada permukaan PGE telah ditingkatkan menjadi 6 uL. Lebih meningkat karena terjadi penurunan granul di puncak anoda pada PC. Hal ini dapat dikaitkan dengan meningkatnya resistensi pada modifikasi elektroda untuk proses mentransfer elektron dan transfer massa pada PC, yang timbul dari lebarnya filma dari endapan suspensi yang tipis pada PGE. Akibatnya 6 uL dari modifikasi suspensi terpilih sebagai volume optimal untuk penyusunan elektroda modifikasi.
pH elektrolit pendukung memiliki pengaruh signifikan terhadap oksidasi PC pada elektrode dimodifikasi. Pengaruh pH dipelajari di kisaran 3-8 dan potensial puncak ditemukan bergeser ke arah potensial yang lebih negatif dengan meningkatkan pH. Dalam investigasi Ep bervariasi secara linier dengan pH sesuai dengan Persamaan. 1. Berdasarkan hasil pH dengan saat puncak maksimum dipilih untuk penentuan PC.
Kemiringan dihasilkan untuk variasi Ep vs pH di sesuai dengan proses yang terdiri dari dua elektroda elektron dan sebuah proton dan dapat dikaitkan dengan oksidasi kelompok amida dalam struktur PC.
Hal ini juga diketahui bahwa PC memiliki dua kelompok fungsional terionisasi dengan dua konstanta disosiasi diketahui; yang asam (-OH) hidroksil (Ka = 5.1) dan kelompok dasar (-N) piridin (Kb = 1,91). Menurut pH dipilih untuk studi, dapat dinyatakan bahwa PC memiliki muatan negatif parsial dan, lebih ke interaksi π - π dengan pengubah film, memiliki daya tarik elektrostatik dengan sisi positif CS pada permukaan elektroda modifikasi.

Aplikasi analitis dan respon reabilitas dari CNP-CS-PGE

Di bawah kondisi optimal, puncak arus oksidasi menunjukkan hubungan linier dengan konsentrasi PC kisaran 0,05-50 pM (dengan kemiringan 3,856 μA / pM) di 0,1 M larutan buffer fosfat pH 6.0 (Gbr. 5). Dalam pengukuran, berdasarkan ekstrapolasi linear kurva kalibrasi, batas deteksi teoritis (S/N=3) dari 25 nM dihasilkan untuk penentuan voltametri dari PC. Permukaan elektrode dimodifikasi oleh dua potensi berturut-turut antara 0.0 dan 1,5 V dalam larutan buffer, setelah tiap langkah determinasi. RSD untuk kemiringan kurva kalibrasi, dihitung dari 3 replikasi pengukuran menggunakan elektroda tunggal, adalah 5,2%. Elektroda dimodifikasi dapat digunakan untuk lebih dari 600 scan selama beberapa hari tanpa mempertimbangkan respaon perubahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elektroda dimodifikasi mempunyai reabilitas tinggi dan stabilitas di respon voltametri ke arah PC.
Berbagai teknik telah dilaporkan untuk penentuan PC yang termasuk aliran deteksi injeksi-fluoresensi, spektrofotometri, spektrofotometri UV-HPLC, spectrofluorimetric, HPLC, zona kapiler elektroforesis dilengkapi dengan HPLC spektrofotometer detector, LC ditambah dengan spektrometri massa tandem dan elektrokimia dan elektrokimia deteksi menggunakan karbon multi-berdinding pasta elektroda nanotube. Dibandingkan dengan metode di atas, prosedur elektro-analitis dalam penelitian ini menunjukkan beberapa contoh keuntungan kesederhanaan dalam praktek, sensitivitas tinggi, batas deteksi yang sangat rendah, selektivitas, biaya rendah dan respon cepat terhadap PC.
Elektroda modifikasi ini dapat digunakan untuk penentuan PC dalam bentuk kapsul dengan menggunakan metode penambahan standar. Plot penambahan kalibarasi standar di kisaran 0,1-10,0 pM menunjukkan kemiringan 3,925 μA/pM. Selain itu, untuk penentuan kembali PC dalam contoh obat (berdasarkan perbandingan lereng kurva kalibrasi) diperoleh 101,7%. RSD untuk kemiringan direplikasi penambahan standar adalah 4,5% (n=5). Pangamatan matriks sampel farmasi tidak memiliki efek mengganggu respons elektrokimia dari PC.
Elektroda modifikasi digunakan untuk analisis PC dalam sampel plasma darah manusia tanpa pretreatment lebih lanjut. Dalam analisis, sapel serum darah manusia dibubuhi dengan konsentrasi standar PC di kisaran 0,1-10,0 pM. Pemilihan persentase rata-rata rentang konsentrasi studi adalah 93%. Ini tampak bahwa komponen dalam serum tidak terlihat menunjukkan efek pada deteksi PC. Oleh karena itu, elektrode dimodifikasi dalam penelitian ini dianggap baik untuk penentuan voltametri sensitif PC dalam sediaan farmasi dan preparasi klinik dengan akurasi dan presisi.

www.springerlink.com/index/9R3700V12825602Q.pdf

ANALISIS DESKRIPTIF PENGGUNAAN OBAT DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN ASMA RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ”X” SURAKARTA

DESCRIPTIVE ANALYSIS OF DRUG USE WITH ASTHMA PATIENTS QUALITY OF LIFE OUTPATIENT HOSPITAL "X" SURAKARTA

ABSTRAK
Asma merupakan salah satu penyakit saluran napas. Tujuan terapi asma salah satunya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup pasien asma. Perlu diperhatikan dalam penggunaan terapi obat antiasma yaitu dapat mempengaruhi kualitas hidup. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang penggunaan obat atau terapi antiasma terhadap kualitas hidup pasien asma. Kualitas hidup didefinisikan sebagai persepsi individu terhadap posisinya, dan berhubungan dengan tujuan harapan, standar dan minat. Asma dilaporkan berdampak pada fisik, psikologis dan sosial yang termasuk domain dari kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pasien asma setelah menggunakan tarapi obat antiasma. Ditinjau dari aspek lima domain yaitu mobilitas, perawatan diri, aktivitas, nyeri dan depresi.
Metode penelitian yang digunakan non eksperimental secara deskriptif. Pengambilan sampel dengan teknik non probability purposive sampling. Alat dan bahan yang digunakan adalah lembar kuesioner dan rekam medis pasien asma rawat jalan di Poli Paru Rumah Sakit ”X” pada bulan Juli 2010. Data pengobatan dan kuesioner pasien yang diperoleh kemudian dievaluasi dengan cara melihat skor atau nilai kualitas pasien asma secara umum maupun skor dari tiap domain.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas hidup secara umum pasien asma 69,09%, dengan kualitas hidup domain paling tinggi pada domain perawatan diri 87,75% sedangkan paling rendah pada domain mobilitas 62,89%. Untuk kualitas hidup secara umum tertinggi pada penggunaan obat antiasma kortikosteroid yaitu 92,22%. Sedangkan gambaran kualitas secara umum terendah pada penggunaan obat antiasma kombinasi golongan agonis ß2 adrenergik-antikolinergik yaitu 70%.

Kata kunci: asma, obat antiasma, kualitas hidup.

Lemah ini…


Sombong….Congkak….Besar Kepala…itu hanya satu contoh lemah ini, namun berbagai ungkapan dapat terucap. Entah memang sengaja atau pun tidak sengaja, bermaksut ataupun tidak bermaksut lemah ini dilakukan. Orang lain bisa terluka karena lemah ini. Penilaian orang tentang lamah ini bermacam-macam. Ada yang hanya berdiam, tanpa menegur apapun, entah diamnya memang acuh atau sudah memaklumi lemah ini. Dan tentunya nihil bila tidak ada yang memvonis lemah ini dengan segudang kata. Cacian, ejekan, hinaan jikalau lemah ini terjadi. Beruntung bila peroleh teguran yang baik, bisa membuat sadar untuk tidak larut dalam lemah ini, tetapi itu tidaklah mudah. Menerima dengan lapang itu akan manjadi bonus, andai tidak menenira akan berontak, akan timbul lagi lemah-lemah yang lain. Hidup kedepannya adalah misteri....

Hanya Satu Tips Mencegah Jerawat

Apakah Anda mempunyai promblem masalah jerawat di wajah Anda? Jangan Khawatir, saya mau berbagi tips untuk mencegah si Mr. Jw maksutnya Mr. Jerawat , tapi ingat tips ini bukan untuk bisa terhindar dari jerawat samasekali dan belum ada penelitian khusus tentang ini sebelumnya. Tips ini sebenarnya sangat mudah untuk dilakuakan dan tidak memerlukan biaya. Tips ini juga tidak membutuhkan obat-obatan ataupun resep khusus. Saya hanya akan menyampaikan satu tips saja, bukannya saya bermaksut pelit. Sebenarnya tips ini berasal dari pengalaman pribadi saya dan sepupu saya yang kebetulan ada problem dengan si Mr. Jw .
Tipsnya mudah saja, "TIDAK PERLU MEMIKIRKAN JERAWAT". Hal yang teramat mudah bukan??? Apapun yang terjadi, mau ada jerawat atau tidak, tidak usah di pikirkan. Jika ingin membersihkan wajah ataupun perawatan wajah, niatnya jangan untuk jerawat. Hindari pikiran yang menjurus ke takut jerawatan atau menghilangkan jerawat atau nanti jerawtan atau atau atau yang lainya. Perawatan yang sewajarnya saja agar bersih.
Selamat mencoba.....

OASE: Apakah Anda sudah berdzikir hari ini?


Keutamaan Berdzikir

Allah Ta’ala berfirman:
“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan peng-ampunan). Dan bersyukurlah kepada-Ku, serta jangan ingkar (pada nikmat-Ku)”. (Al-Baqarah, 2:152).
“Hai, orang-orang yang beriman, berdzikirlah yang banyak kepada Alloh (dengan menyebut namaNya)”. (Al-Ahzaab, 33:42).
“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, maka Allah menyediakan untuk mereka pengampunan dan pahala yang agung”. (Al-Ahzaab, 33:35).
“Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut (pada siksaanNya), serta tidak mengeraskan suara, di pagi dan sore hari. Dan janganlah kamu terma-suk orang-orang yang lalai”. (Al-A’raaf, 7:205).

Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat Rabbnya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati (HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 11/208).
“Maukah kamu, aku tunjukkan perbu-atanmu yang terbaik, paling suci di sisi Rajamu (Allah), dan paling mengangkat derajatmu; lebih baik bagimu dari infaq emas atau perak, dan lebih baik bagimu daripada bertemu dengan musuhmu, lantas kamu memenggal lehernya atau mereka memenggal lehermu?” Para sahabat yang hadir berkata: “Mau (wahai Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam)!” Beliau bersabda: “Dzi-kir kepada Alloh YangMaha Tinggi” (HR. At-Tirmidzi 5/459, Ibnu Majah 2/1245. Lihat pula Shahih Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/316)

Rasul Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
Allah Ta’ala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hambaKu kepadaKu, Aku bersamanya (dengan ilmu dan rahmat) bila dia ingat Aku. Jika dia meng-ingatKu dalam dirinya, Aku mengingat-nya dalâm diriKu. Jika dia menyebut namaKu dalâm suatu perkumpulan, Aku menyebutnya dalâm perkumpulan yang lebih baik dari mereka. Bila dia mendekat kepadaKu sejengkal, Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepadaKu sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepa-daKu dengan berjalan (biasa), maka Aku mendatanginya dengan berjalan cepat” (HR. Al-Bukhari 8/171 dan Muslim 4/2061. Lafazh hadits ini riwayat Al-Bukhari).

Dari Abdullah bin Busr Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: Bahwa ada seorang lelaki berkata: “Wahai, Rasulullah! Sesungguhnya syari’at Islam telah banyak bagiku, oleh karena itu, beritahulah aku sesuatu buat pegangan”. Beliau bersabda: “Tidak hentinya lidahmu basah karena dzikir kepada Allah (lidahmu selalu meng-ucapkannya).” (HR. At-Tirmidzi 5/458, Ibnu Majah 2/1246, lihat pula dalam Shahih At-Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/317)

Rasul Shallâllahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur`ân, akan mendapatkan satu kebaikan. Sedang satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh semisalnya. Aku tidak berkata: Alif lam mim, satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf, lam satu hurufdan mim satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi 5/175. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 3/9 dan Shahih Jaami’ush Shaghiir 5/340)

Dari Uqbah bin Amir Radhiyallâhu ‘anhu, dia berkata:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam keluar, sedang kami di serambi masjid (Madinah). Lalu beliau bersabda: “Siapakah di antara kamu yang senang berangkat pagi pada tiap hari ke Buthhan atau Al-Aqiq, lalu kembali dengan membawa dua unta yang besar punuknya, tanpa mengerjakan dosa atau memutus sanak?” Kami (yang hadir) berkata: “Ya kami senang, wahai Rasulullah!” Lalu beliau bersabda: “Apakah seseorang di antara kamu tidak berangkat pagi ke masjid, lalu memahami atau membacadua ayat Al-Qur`an, hal itu lebih baik baginya dari-pada dua unta. Dan (bila memahami atau membaca) tiga (ayat) akan lebih baik daripada memperoleh tiga (unta). Dan (bila memahami atau mengajar) empat ayat akan lebih baik baginya daripada memperoleh empat (unta), dan demikian dari seluruh bilangan unta.” (HR. Muslim 1/553)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
“Barangsiapa yang duduk di suatu tempat, lalu tidak berdzikir kepada Alloh di dalamnya, pastilah dia mendapatkan hukuman dari Alloh dan barangsiapa yang berbaring dalâm suatu tempat lalu tidak berdzikir kepada Alloh, pastilah mendapatkan hukuman dari Allôh.” (HR. Abu Dawud 4/264; Shahihul Jaami’ 5/342)
“Apabila suatu kaum duduk di majelis, lantas tidak berdzikirkepada Alloh dan tidak membaca shalawat kepada Nabinya, pastilah ia menjadi kekurangan dan penyesalan mereka, maka jika Alloh menghendaki bisa menyiksa mereka dan jika menghendaki mengampuni mereka.” (Shahih At-Tirmidzi 3/140)
“Setiap kaum yang berdiri dari suatu majelis, yang mereka tidak berdzikir ke-pada Allôh di dalamnya, maka mereka laksana berdiri dari bangkai keledai dan hal itu menjadi penyesalan mereka (di hari Kiamat).” (HR. Abu Dawud 4/264, Ahmad 2/389 dan Shahihul Jami’ 5/176)

KEILMUAN: Elektrokimia


Elektrokimia merupakan ilmu yang mempelajari aspek elektronik dari reaksi kimia. Elemenyang digunakan dalam reaksielektrokimia dikarakterisasikan dengan banyaknya elektronyang dimiliki. Elektrokimia secara umum terbagi dalam dua kelompok, yaitu sel galvanik dan sel elektrolisa.
Jika suatu reaksi kimia diberi tegangan eksternal misalnya elektroforesis atau suatu reaksi kimia diberi tagangan batrei maka disebut reaksi elektrokimia. Reaksi kimia di mana molekul elektron ditransfer disebut reaksi oksidasi/reduksi(redoks. Secara umum, elektrokimia berkaitan dengan reaksi oksidasi dan reduksi yang dihubungkan melalui sebuah area listrik eksternal untuk memahami setiap proses.

Sejarah elektrokimia, awal mula elektrokimia pada abat ke 16-18 William Gilbert, Otto von Guericke, Charles François de Cisternaydu Fay, Benjamin Franklin, Charles-Augustinde Coulomb dan Luigi Galvani.
William Gilbert, abat ke-16 menandai awal pemahaman listrik. Ilmuwan Inggris William Gilbert menghabiskan 17 tahun bereksperimen dengan magnet dan listrik. Untuk karyanya pada magnet, Gilbert menjadi dikenal sebagai "Bapak Magnetism." Ia menemukan berbagai metode untuk menghasilkan dan penguatan magnet.
Otto von Guericke, pada 1663 ahli fisika Jerman Otto von Guericke menciptakan
generator listrik pertama kali, yang menghasilkan listrik statis dengan menerapkan gesekan dalam mesin. Generator terbuat dari belerang yang dimasukkan di dalam kaca berbentuk bola yang terpasang poros. Bola itu diputar dengan menggunakan pemutar dan percikan listrik statis dihasilkan ketika gelas kaca berbentuk bola digosok karena dirotasi. Bola gelas ini bisa dilepas dan digunakan sebagai sumber untuk eksperimen dengan listrik.
French chemist Charles François de Cisternay du Fay, pada pertengahan abad ke-18 kimiawan Prancis Charles François de Cisternay du Fay menemukan dua jenis listrik statik dan diantranya saling menolak, sementara yang lain saling tarik menarik. Du Fay mengumumkan listrik yang terdiri dari dua cairan: "vitreous" (dari bahasa Latin untuk "kaca"), atau listrik positifdan "resinous," atau listrik negatif. Ini adalah dua fluida teori listrik, yang akan ditentang oleh teori Benjamin Franklin di abad kemudiandian.
Benjamin Franklin, menemukan teori suatu cairan di abad kemudian.
Charles-Augustinde Coulomb, mengembangkan hukum elektrostatikdaya tarik pada 1781 sebagai hasil dari usahanya untuk menyelidiki hukum tolakan listrik seperti yang dinyatakan oleh Joseph Priestley di Inggris.
Luigi Galvani, pada abad ke-18 seorang ahli anatomi Luigi Galvani
menandai kelahiran elektrokimia oleh membangun jembatan antara reaksi kimia dan listrik pada esainya "De Viribus Electricitatis di Musculari Motu Commentarius "(Latin for Commentary on the Effect of Electricity on Muscular Motion)pada tahun 1791 di mana ia mengusulkan suatu "nerveo-electrical substance" pada bentuk-bentuk kehidupan biologis.